Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un..
Semalam aku terima berita kematian ayahanda kepada sahabat aku. Aku tak sempat mengejar 2 qirat kerana tersangkut kesibukan kerja pagi ni dan tiba lewat. Semoga Allah terima niat aku.
Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu- ia berkata, telah bersabda Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam,
مَنْ شَهِدَ الجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا فَلَهُ قِيراطٌ وَمَنْ شَهِدَهَا حَتَّى تُدْفَنَ فَلَهُ قِيرَاطَانِ قِيلَ : وَمَا القِيرَاطانِ قَالَ: مِثْلُ الجَبَلَيْنِ العَظِيمَيْن
“Sesiapa yang menyaksikan jenazah hingga disolatkan, maka dia mendapatkan satu ‘qirat’. Dan sesiapa yang menyaksikan jenazah hingga dikuburkan, maka dia mendapatkan dua qirat.
Rasulullah ditanya : “apa itu dua qirat”.
Baginda menjawab : “dua qirat itu seperti dua gunung yang besar.”
(HR Bukhari no. 1325 dan Muslim no. 945)
Biasanya kalau masuk ke kuburan aku akan berkaki ayam kerana ia satu sunnah yang telah agak dilupakan.
Mungkin patut aku kongsikan dalilnya,
Bashir bin Khashashiyyah -radhiyallahu ‘anhu- meceritakan,
أَنَّ النَّبِيَّ رَأَى رَجُلاً يَمْشِي بَيْنَ الْقُبُورِ وَعَلَيْهِ نَعْلاَنِ سِبْتِيَّتَانِ ، فَقَالَ: يَا صَاحِبَ السِّبْتِيَّتَيْنِ، أَلْقِ سِبْتِيَّتَكَ! فَنَظَرَ الرَّجُلُ فَلَمَّا عَرَفَ رَسُوْلَ اللهِ، خَلَعَهُمَا فَرَمَى بِهِمَا
Bahwa Rasullah SAW melihat seorang laki-laki berjalan di antara kuburan dengan memakai sandal kulit maka Rasulullah bersabda:
“Lemparkanlah ke dua sandalmu.”
Maka laki-laki tersebut melihat, ternyata yang mengatakan itu adalah Rasulullah, diapun segera melepas dan melemparkan sandalnya.
(HR Abu Daud dan an-Nasa’i dan disahihkan oleh al-Hakim]
Imam Ahmad menyatakan, memakai sandal/selipar/kasut di kuburan adalah makruh. Semoga arwah bersemadi dengan damai dan sentiasa mendapat doa daripada anak-anaknya yang soleh.;(