Bukan perlahan punya penampar, full swing tu!!!

B

Bukan perlahan punya penampar, full swing tu!!!

Dah kenapa lu nak tampar anak orang?

Dah kenapa lu nak tampar perempuan?

Dah kenapa lu nak tampar manusia yang tidak mengganggu lu?

Gua harap lelaki-lelaki dalam keluarga, kawan-kawan dan ahli kariah gadis ini tidak pondan dan bacul.

Jadilah muslim, lelaki dan warganegara yang berani dan bermaruah.

Maruah dan fizikal seorang wanita muslim sedang dihina dan disakiti di tanah air sendiri.

Inilah pentingnya melahirkan lelaki yang kuat dan berani, bukan pondan dan bacul.

Kejadian ini mengingatkan gua pada kisah khilafah Bani Abbasiyah yang terjadi 1211 tahun yang lalu.

Dia adalah khalifah al-Mu’tasim, Kisah Al-Mu’tasim dicatat dengan tinta emas sejarah Islam dalam kitab al-Kamil fi al-Tarikh karya Ibn Al-Athir. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tahun 223 Hijriyyah, yang disebut dengan Penaklukan Kota Ammuriah.

Pada tahun 837, al-Mu’tasim Billah menyahut seruan seorang muslimah yang sedang berbelanja di pasar yang meminta pertolongan kerana diganggu dan dimalukan oleh orang Romawi. Kainnya dicucuk paku sehingga ketika berdiri, terlihatlah sebahagian auratnya.

Wanita itu lalu berteriak memanggil nama Khalifah Al-Mu’tashim Billah dengan lafaz yang nostalgik yang terus terngiang dalam telinga seorang muslim: “Waa Mu’tashimaah!” (di mana engkau wahai Mutashim… Tolonglah aku!)

Setelah mendapat laporan mengenai penghinaan ini, maka sang Khalifah pun menurunkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota Ammuriah (Turki). Seseorang meriwayatkan bahawa panjangnya barisan tentara ini tidak putus dari gerbang istana khalifah di kota Baghdad hingga kota Ammuriah (Turki), begitu besarnya pasukan yang dikerahkan oleh khalifah.

Catatan sejarah menyatakan di bulan April, 833 Masihi, kota Ammuriah dikepung oleh tentara Muslim selama lebih kurang lima bulan hingga akhirnya jatuh ke tangan Khalifah al-Mu’tasim pada tanggal Ogos 833 Masihi.

Sebanyak 30,000 prajurit Romawi terbunuh dan 30.000 lainnya ditawan. Pembelaan kepada muslimah ini sekaligus dimaksudkan oleh khalifah sebagai pembebasan Ammuriah dari jajahan Romawi.

Setelah menduduki kota tersebut, khalifah memanggil sang pelapor untuk ditunjukkan di mana rumah wanita tersebut, saat berjumpa dengannya ia mengucapkan,

“Wahai saudariku, apakah aku telah memenuhi seruanmu ke atasku?”

Bukan perlahan punya penampar, full swing tu!!!Dah kenapa lu nak tampar anak orang?Dah kenapa lu nak tampar perempuan?Dah kenapa lu nak tampar manusia yang tidak mengganggu lu?Gua harap lelaki-lelaki dalam keluarga, kawan-kawan dan ahli kariah gadis ini tidak pondan dan bacul. Jadilah muslim, lelaki dan warganegara yang berani dan bermaruah.Maruah dan fizikal seorang wanita muslim sedang dihina dan disakiti di tanah air sendiri.Inilah pentingnya melahirkan lelaki yang kuat dan berani, bukan pondan dan bacul.Kejadian ini mengingatkan gua pada kisah khilafah Bani Abbasiyah yang terjadi 1211 tahun yang lalu.Dia adalah khalifah al-Mu’tasim, Kisah Al-Mu’tasim dicatat dengan tinta emas sejarah Islam dalam kitab al-Kamil fi al-Tarikh karya Ibn Al-Athir. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tahun 223 Hijriyyah, yang disebut dengan Penaklukan Kota Ammuriah.Pada tahun 837, al-Mu’tasim Billah menyahut seruan seorang muslimah yang sedang berbelanja di pasar yang meminta pertolongan kerana diganggu dan dimalukan oleh orang Romawi. Kainnya dicucuk paku sehingga ketika berdiri, terlihatlah sebahagian auratnya.Wanita itu lalu berteriak memanggil nama Khalifah Al-Mu’tashim Billah dengan lafaz yang nostalgik yang terus terngiang dalam telinga seorang muslim: “Waa Mu’tashimaah!” (di mana engkau wahai Mutashim… Tolonglah aku!)Setelah mendapat laporan mengenai penghinaan ini, maka sang Khalifah pun menurunkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota Ammuriah (Turki). Seseorang meriwayatkan bahawa panjangnya barisan tentara ini tidak putus dari gerbang istana khalifah di kota Baghdad hingga kota Ammuriah (Turki), begitu besarnya pasukan yang dikerahkan oleh khalifah.Catatan sejarah menyatakan di bulan April, 833 Masihi, kota Ammuriah dikepung oleh tentara Muslim selama lebih kurang lima bulan hingga akhirnya jatuh ke tangan Khalifah al-Mu’tasim pada tanggal Ogos 833 Masihi.Sebanyak 30,000 prajurit Romawi terbunuh dan 30.000 lainnya ditawan. Pembelaan kepada muslimah ini sekaligus dimaksudkan oleh khalifah sebagai pembebasan Ammuriah dari jajahan Romawi.Setelah menduduki kota tersebut, khalifah memanggil sang pelapor untuk ditunjukkan di mana rumah wanita tersebut, saat berjumpa dengannya ia mengucapkan, “Wahai saudariku, apakah aku telah memenuhi seruanmu ke atasku?”

Posted by Aliff Ahmad II on Tuesday, January 8, 2019


Mengenai penulis

Tambah komen

Admin

Who is aLiph.My?

Official blog of Aliff Ahmad (Aliff Shariffuddin) also known as Abu Fedora al-Turkistani. His real name is Ahmad Aliff A S Ahmad Shariffuddin. The co-founder of Scrut.my , Ifmal.com , Idsb.my and Coin.my.